Saat ini banyak pembuat film mencari formula untuk membuat film yg bisa meraih image baik tapi sekaligus meraih penonton banyak.Novel best seller lalu dituangkan kedalam film, walau tidak semua novel laris juga film mendatang penonton banyak, semua bergantung dari kualitas film.Sayangnya sekarang sedikit sekali film Indonesia yang beredar bisa mendapat keduanya, sepertinya harus memilih diantara satunya.
Sabtu, 14 April 2012
Bisnis film sedang lesu penonton, cerita yang disajikan masih berputar dengan genre komedy dan horor, para produser sekarang berhati hati memproduksi film karena nyatanya film yang sukses sebelumnya dipasaran dibuat episode barunya tidak menjamin kesuksesan film sebelumnya walaupun diadaptasi dari novel laris lanjutannya ,tentunya hal ini perlu disimak secara estetika lebih dalam. Best seller novel juga tidak bisa menjamin kesuksesan meraih penonton. Sepertinya semua tergantung dari kualitas isi film itu sendiri. Ketika pembaca membayangkan novel yang di baca, mereka mempunyai imajinasi sendiri terhadap apa yang dibacanya. Sementara ketika novel itu sudah dituangkan kedalam film, Imajinasi para pembuat film baik Director, DOP, Art Director bisa berbeda dengan imajinasi pembaca novel.., namun ada hal yang bisa dipertahankan dalam persepsi imajinasi antara keduanya yaitu jiwa (Soul ) dari novel itu film ini sudah tayang akhir Desember 2011 - Pebruari 2012 diangkat dari novel laris karya Tere liye, dengan latar belakang seorang anak korban tsunami.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar